Dalil Berpikir Kritis

   

Dalil Berpikir Kritis

Dalil Berpikir Kritis Menurut al-Qur’an

Dalil naqli tentang perintah untuk berpikir kritis telah dijelaskan Allah Swt. dalam al-Qur’an yaitu Q.S. Ali Imrān/3: 190-191. Untuk memahami hal tersebut. Ayo simak selengkapnya ayat al-Qur’an tentang berpikir kritis:

Baca juga: Berpikir Kritis

Ayat al-Qur'an Surat Ali Imrān/3: 190-191

Berikut adalah pembahasan tentang dalil naqli tentang berpikir kritis:

1. Membaca Q.S. Ali Imrān/3: 190-191

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ١٩٠ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ

 قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ

 سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١

1.    2. Hukum Bacaan Tajwid Q.S. Ali Imrān/3: 190-191

No	Lafal	Hukum Bacaan	Alasan
1.	اِنَّ	ghunnah musyaddah	karena nun yang di tasydidi
2.	فِيْ خَلْقِ	mad thabi’i	karena ya’ sukun jatuh sesudah harakat kasrah
3.	السَّمٰوٰتِ	alif lam syamsiyah	karena alif lam bertemu dengan huruf sin
4.	وَالْاَرْضِ	alif lam qamariyah	karena alif lam bertemu dengan huruf alif
5.	وَاخْتِلَافِ	mad thabi’i	karena alif jatuh sesudah harakat fathah
6.	الَّيْلِ	alif lam syamsiyah	karena alif lam bertemu dengan huruf lam
7.	وَالنَّهَارِ	alif lam syamsiyah	karena alif lam bertemu dengan huruf nun
8.	لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ	mad aridl lissukun	karena sesudah huruf mad terdapat huruf mati yang baru karena dibaca waqaf
9.	الَّذِيْنَ	alif lam syamsiyah	karena alif lam bertemu dengan huruf lam
10.	يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ	lam jalalah tafkhim	karena lam jalalah didahului harakat fathah
11.	قِيَامًا	mad thabi’i	karena alif jatuh sesudah harakat fathah
12.	وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى	idgham bighunnah	karena fathah tanwin bertemu dengan huruf  wawu
13.	جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ	idzhar syafawi	karena mim sukun bertemu dengan huruf  wawu
14.	رَبَّنَا	mad thabi’i	karena alif jatuh sesudah harakat fathah
15.	مَا خَلَقْتَ	mad thabi’i	karena alif jatuh sesudah harakat fathah
16.	هٰذَا بَاطِلًاۚ	mad iwad	karena fathah tanwin pada akhir kata karena waqaf
17.	سُبْحٰنَكَ	Qalqalah sugra	karena huruf qalqalah berharakat sukun asli bukan karena waqaf
18.	فَقِنَا	mad thabi’i	karena alif jatuh sesudah harakat fathah
19.	عَذَابَ	mad thabi’i	karena alif jatuh sesudah harakat fathah
20.	عَذَابَ النَّارِ	mad aridl lissukun	karena sesudah huruf mad terdapat huruf mati yang baru karena dibaca waqaf

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

   3. Terjemah Kosakata Q.S. Ali Imrān/3: 190-191

No	Lafal	Arti
1.	اِنَّ	Sesungguhnya
2.	فِيْ خَلْقِ	dalam penciptaan
3.	السَّمٰوٰتِ	langit
4.	وَالْاَرْضِ	dan bumi
5.	وَاخْتِلَافِ	dan pergantian
6.	الَّيْلِ	malam
7.	وَالنَّهَارِ	dan siang
8.	لَاٰيٰتٍ	terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
9.	لِّاُولِى الْاَلْبَابِ	bagi orang yang berakal
10.	الَّذِيْنَ	(yaitu) orang-orang
11.	يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ	yang mengingat Allah
12.	قِيَامًا	sambil berdiri
13.	وَّقُعُوْدًا	duduk
14.	وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ	dalam keadaan berbaring
15.	وَيَتَفَكَّرُوْنَ	dan mereka memikirkan
16.	فِيْ خَلْقِ	tentang penciptaan
17.	السَّمٰوٰتِ	langit
18.	وَالْاَرْضِ	dan bumi
19.	رَبَّنَا	Ya Tuhan kami
20.	مَا خَلَقْتَ	tidaklah Engkau menciptakan
21	هٰذَا بَاطِلًا	semua ini sia-sia
22	سُبْحٰنَكَ	Mahasuci Engkau,
23	فَقِنَا	lindungilah kami
24	عَذَابَ النَّارِ	azab neraka.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.    Terjemah Q.S. Ali Imrān/3: 190-191

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (Q.S. Ali Imrān/3: 190-191).

Baca juga: Manfaat Berpikir Kritis

5. Inti Sari Q.S. Ali Imrān/3: 190-191

Berdasarkan Q.S. Ali Imrān/3: 190-191, berpikir kritis menurut al-Qur’an berarti memikirkan atas keagungan dan kebesaran Allah Swt. Sebagaimana pergantian siang dan malam. Setiap umat Nabi Muhammad Saw. dianjurkan untuk selalu mengingat keagungan dan kebesaran Allah Swt. serta takut akan siksaan-Nya. Dengan berpikir kritis, setiap umat Nabi Muhammad Saw. Mampu menemukan solusi dari suatu permasalahan. Hal ini dapat menghindarkan dari akhlak tercela. 

Baca juga: Apa Itu Berpikir Kritis?

Allah Swt. Memberikan akal kepada setiap manusia sebagi bekal dalam menjalani kehidupan. Degan akalnya manusia meyakini atau mengimani atas keagungan dan kebesaran Allah Swt. Keimanan tersebut dapat diperoleh dari tafakur tentang alam semesta beserta isinya yang merupakan ciptaan Allah Swt. Oleh karena itu, orang yang mampu berpikir kritis termasuk ulil albab, yakni manusia yang tidak saja memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, tapi juga melakukan zikir dan tafakur atas keagungan Allah Swt. 

Baca juga: Contoh Berpikir Kritis

Tweet