Iman kepada Malaikat Allah |
Iman Kepada Malaikat Allah
Modernisasi dan kemajuan teknologi berdampak
pada perubahan gaya hidup manusia, dimana nilai moral, etika dan agama semakin
menurun. Hal ini dapat kita lihat dari
meningkatnya angka kriminalitas yang disertai tindak kekerasan hingga
menimbulkan kerusakan tata nilai kehidupan ini. Hal tersebut dilakukan karena
tanpa kendali iman. Oleh karena itu, dalam mendidik manusia, Islam menempuh
menanamkan nilai-nilai spiritual yang bertujuan merealisasikan keseimbangan
pribadi manusia antara material dan spiritual, diantaranya dengan mewajibkan
seorang muslim mengimani enam rukun iman, diantaranyaa adalah iman kepada
malaikat.
Baca juga: Rukun Iman
Dengan keimanan ini, diharapkan manusia mampu
mengendalikan sikap, tindakan, ucapan, dan perbuatan sehingga mampu hidup
bersama dengan ikhlas, cinta dan semuanya dapat bermuara pada Ilahi. Apapun
yang ia lakukan diniatkan karena Allah, tulus, jujur, ikhlas, dapat dipercaya,
mempunyai integritas yang tinggi seperti malaikat Allah. Kemudian, apa arti
iman dan bagaimana implementasi iman kepada malaikat itu? Marilah kita bahas
dalam artikel berikut ini!
A. Memahami Iman kepada Malaikat Allah
1. Pengertian Malaikat
Allah tidak hanya menciptakan makhluk yang nyata, namun Allah juga
menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk gaib, yaitu malaikat. Secara
etimologi, malaikat berasal dari kata mala’ikah jamak dari kata malak
yang terambil dari kata la’aka yang artinya menyampaikan sesuatu.
Jadi, malak/malaikat adalah makhluk yang menyampaikan sesuatu dari Allah swt.
Sedangkan secara terminologi, malaikat adalah makhluk rohani yang bersifat
gaib, diciptakan dari cahaya dan memiliki sifat selalu taat dan tunduk kepada
Allah serta tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah Allah.
Baca juga: Iman kepada Allah
Wujud malaikat tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Hanya Nabi Muhammad yang dapat melihat wujud malaikat. Malaikat tidak berjenis kelamin laki-laki dan tidak berjenis kelamin perempuan, tidak makan, tidak minum, tidak tidur serta tidak menikah, sehingga jumlah mereka tidak bertambah. Namun demikian, ibadah manusia dan jin lebih disukai Allah karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri, berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain.
Allah jadikan malaikat dari cahaya yang
diciptakan untuk beribadah kepadanya, dan tidak pernah membangkang setiap apa
yang Allah suruh mereka kerjakan, dan senantiasa bertasbih kepada Allah siang
dan malam tanpa henti. Wujud malaikat sebagaimana dijabarkan dalam al-Qur’an adalah
mempunyai sayap sebanyak dua, tiga, dan empat:
Artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. (Q.S. al Fatir/35: 1).
Baca juga: Iman kepada Kitab Allah
2. Pengertian Iman kepada Malaikat
Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar amana-yu’minu-imanan artinya beriman atau percaya. Beriman kepada malaikat berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Seseorang dikatakan beriman kepada malaikat apabila ia meyakini dalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan membuktikan dengan amal perbuatan.
Mengimani adanya malaikat adalah pangkal keimanan kepada wahyu yang diturun Allah kepada Rasulnya. Hal tersebut dikarenakan adanya wahyu turun adalah dengan perantara malaikat Jibril. Itu artinya, beriman kepada malaikat berarti membenarkan keberadaan wahyu Allah, sedangkan tidak mempercayai malaikat, berarti mendustakan adanya wahyu Allah.
3. Dalil Diwajibkannya Iman kepada Malaikat
Kepercayaan tentang keberadaan malaikat adalah salah satu rukun iman, sebagaimana firman Allah Swt.:
Baca juga: Iman kepada Rasul Allah
Artinya: Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (Q.S. al-Baqarah/2: 285)
Baca juga: Iman kepada Hari Akhir
B. Hal-hal yang dapat Diimani Tentang Malaikat
Beriman kepada malaikat adalah salah satu
rukun iman yang merupakan salah satu syarat keimanan seseorang. Mengimani
adanya malaikat mencakup hal-hal berikut ini:
Baca juga: Iman kepada Qada dan Qadar
1. Mengimani keberadaan wujudnya
Iman kepada malaikat dapat memurnikan konsep tauhid dari perbuatan syirik. Malaikat adalah makhluk gaib yang wajib kita imani keberadaannya karena salah satu makhluk Allah yang tidak pernah mendurhakai apa yang diperintahkan oleh Allah. Para malaikat mempunyai suatu alam tersendiri, berdiri dalam bidangnya sendiri, tidak dihinggapi oleh sifat yang biasa diterapkan kepada manusia, misalnya berhubungan dengan materi keduniawian, bahkan mereka dapat menjelma dalam rupa manusia atau bentuk lain yang dapat dicapai oleh rasa dan penglihatan.
2. Mengimani nama-nama dan sifat Malaikat
Malaikat yang wajib kita imani ada sepuluh
yaitu, malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid,
Malik, dan Ridwan. Mereka mempunyai sifat diantaranya adalah selalu bertasbih
siang dan malam tanpa henti, tidak memiliki sifat seperti sifat yang dimiliki
manusia, selalu takut kepada Allah, dan melaksanakan apa yang diperintahkan
oleh Allah.
3. Mengimani tugas-tugas Malaikat
Malaikat yang wajib kita imani ada sepuluh yang masing-masing mempunyai tugas-tugas tersendiri. Para malaikat tidak pernah menunda apalagi melalaikan dan membangkang apa yang ditugaskan oleh Allah kepadanya.
C. Sifat-sifat Malaikat
Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu
patuh kepada Allah dan tidak mempunyai nafsu, sehingga ia sangat khusyu’
menjalankan perintah Allah, bertasbih, berzikir, berdo’a kepada Allah. Diantara
sifat-sifat malaikat adalah:
1. Makhluk yang dimuliakan Allah
Malaikat
dimuliakan oleh Allah dikarenakan tingkat kepatuhannya yang tinggi dalam
melaksanakan perintah Allah SWT. hal tersebut terdapat dalam al Qur’an.
Artinya: Sebenarnya
mereka (para malaikat itu) adalah
hamba-hamba yang dimuliakan, mereka
tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka
mengerjakan perintah-perintah-Nya.(Q.S al-Anbiya’/21: 26-27)
2. Diberi kemampuan berubah wujud
Malaikat
mempunyai kekuatan yang luar biasa sehingga dapat merubah diri dalam wujud
manusia yang rupawan seperti malaikat yang datang bertamu kepada Nabi Luth,
sehingga kaumnya terperdaya dengannya.
3. Tidak sombong
Karena malaikat tidak mempuyai
nafsu, maka mereka tidak mempunyai perasaan paling taat, paling hebat, sehingga
ia sedikitpun tidak mempunyai rasa sombong sebagaimana manusia.
4. Tidak pernah berbuat maksiat
Malaikat adalah makhluk yang tidak mempunyai
hawa nafsu, sehingga mereka tidak makan, minum, tidak menikah, tidak beranak,
mereka juga tidak mempunyai sifat seperti sifat manusia. Para malaikat tidak
tidur, tidak sakit, tidak lupa, tidak letih dan mengeluh, dan tidak pernah berbuat
maksiat.
5. Selalu bertasbih kepada Allah
Malaikat senantiasa bertasbih siang dan malam memuji
kepada Allah dan tidak pernah durhaka kepada Allah.
6. Senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah
Malaikat juga senantiasa tunduk dan patuh sepenuhnya
kepada perintah Allah dan tidak melanggar
sedikitpun larangan Allah, sebagaimana dalam ayat berikut:
Artinya: penjaganya ma-laikat-malaikat yang kasar,
dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah ter-hadap apa yang Dia perintahkan
ke-pada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Q.S at Tahrim/66: 6).
D. Nama-nama Malaikat dan Tugasnya
Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, termasuk makhluk gaib, diciptakan lebih dahulu dari manusia, tidak berjenis kelamin, diciptakan tidak berpasangan, dapat menjelma menjadi apa saja, selalu taat kepada Allah, tidak mempunyai nafsu, dan terpelihara dari perbuatan dosa. Malaikat juga mempunyai tugas yang berbeda-beda. Ada sepuluh malaikat yang wajib kita ketahui beserta tugas-tugasnya:
1. Malaikat Jibril
dalam al-Qur’an disebut Ruhul
amin atau Ruhul Qudus. Mereka ditugaskan Allah untuk menyampaikan
wahyu kepada para Rasul-Rasulnya.
2.
Malaikat Mikail
ditugaskan Allah untuk menurunkan hujan dan membagi rizki.
3.
Malaikat
Israfil ditugaskan Allah untuk meniup sangkakala pada hari kiamat.
4.
Malaikat Izrail
ditugaskan Allah untuk mencabut nyawa.
5.
Malaikat Munkar
bertugas menanyakan amal manusia ketika di alam kubur.
6.
Malaikat Nakir
tugasnya sama seperti Munkar.
7.
Malaikat Raqib
bertugas mencatat amal baik manusia.
8.
Malaikat Atid
bertugas mencatat amal buruk manusia.
9.
Malaikat Malik
bertugas menjaga pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga.
E. Perilaku yang Mencerminkan Iman kepaa Malaikat
Allah
Setiap muslim hendaklah menyadari bahwa
tingkah laku kita ada yang mengawasi, yaitu malaikat Raqib dan Atid yang
berada disamping kita. Oleh karena itu, sebagai orang yang beriman hendaklah
kita senantiasa ikhlas dalam beramal saleh meniru kekhusyukan Malaikat yang
selalu patuh kepada sang penciptanya. Diantara bentuk perilaku yang
mencerminkan iman kepada malaikat antara lain:
1. Meningkatkan keimanan
dan ketaqwaannya dikarenakan semakin meyakini akan kebesaran Allah.
2. Semakin khusyu’
dalam beribadah karena merasa bahwa apapun yang ia kerjakan selalu diawasi oleh
malaikat.
3. Meningkatkan
amal baik dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
4. Selalu berfikir dan hati-hati dalam bertindak, karena perbuatan yang ia lakukan akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
0 Response to "Iman Kepada Malaikat Allah "
Posting Komentar