Hikmah Zakat |
Hikmah Zakat
Zakat memiliki signifikansi yang luas dalam kehidupan umat Islam. Secara sosial, zakat berperan dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi dengan mendistribusikan kekayaan secara merata di antara anggota masyarakat. Ini membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Secara ekonomi, zakat membantu dalam memberdayakan ekonomi masyarakat dengan menyediakan modal bagi usaha mikro dan proyek-proyek pengembangan ekonomi. Secara spiritual, zakat memperkuat ikatan individu dengan Allah dan membawa kedamaian batin melalui berbagi dengan sesama.
Baca juga: Orang yang Berhak Menerima Zakat
Menggali Hikmah Zakat: Menginspirasi Kebaikan dan Keadilan Sosial
Zakat,
salah satu dari lima pilar utama Islam, bukan hanya sekadar kewajiban
keagamaan, tetapi juga sebuah institusi sosial yang mengandung banyak hikmah
dan kebaikan bagi individu dan masyarakat. Zakat bukan hanya tentang memberikan
sebagian dari harta kepada yang membutuhkan, tetapi juga mengandung makna
mendalam tentang keadilan, empati, dan pemberdayaan ekonomi. Mari kita telusuri
beberapa hikmah dari praktik zakat yang telah menginspirasi masyarakat selama
berabad-abad.
Baca juga: Konsep Zakat Fitrah
Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam menunaikan ibadah zakat. Zakat merupakan ibadah yang memiliki nilai ganda, baik vertikal maupun horizontal. Karena itulah, zakat sangat banyak artinya dalam membangun kehidupan umat.
Hikmah yang terkandung di dalamnya, baik yang berkaitan dengan Allah SWT maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara manusia, antara lain:
a. Menolong,
membantu, membina, dan membangkitkan semangat kaum dhuafa yang lemah dari segi
materi. Dengan mendapatkan bantuan dari harta zakat, maka mereka akan mampu
melaksanakan kewajibannya terhadap Allah SWT.
b.
Menekan
sifat iri hati, rasa benci, dan dengki orang-orang yang hidup di sekitar mereka
yang bercukupan, terlebih lagi mereka yang hidup dalam kemewahan.
c. Mewujudkan
keseimbangan penyaluran harta, dan tanggung jawab individu dalam masyarakat.
d. Mampu
mewujudkan sistem tatanan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip :Umman Wabidan (umat yang satu), Musawah (persamaan derajat, dan
kewajiban), Ukguwan Islamiyah (persaudaraan
Islam), dan Takaful Ijtima’ (tanggung
jawab bersama).
e.
Mensucikan
diri (pribadi) dari dosa, membersihkan jiwa yang kotor (menumbuhkan akhlaq
mulia, murah hati, peka terhadap sesama), dan mengikis sifat bakhil (kikir) dan
serakah.
Baca juga: Konsep Zakat Mal
Zakat juga merupakan ibadah maaliyah (harta benda) yang memiliki fungsi
sosial ekonomi dan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusiaan
dan keadilan, persaudaraan sesama muslim, pengikat persatuan umat dan bangsa,
serta pengikat batin antara golongan kaya dengan yang miskin.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, yakni terjalinnya hubungan yang harmonis antara seseorang dengan lainnya, sehingga terwujudlah kerukunan dan kedamaian. Akhirnya dapat menciptakan situasi yang tenteram, aman lahir dan batin. Sehingga tidak lagi muncul kekhawatiran akan tumbuh kriminalitas, isme-isme yang menyesatkan atau ajaran – ajaran sesat dan menyesatkan.
Singkatnya, dapat dirincikan sebagai berikut :
1.
Mengurangi
jurang pemisah (kesenjangan sosial) antara si kaya dan si miskin
2. Menjadi
tiang penguat para da’i dan mujtahid yang melaksanakan tugasnya menyiarkan
syariat dan hukum-hukum Islam
3.
Membersihkan
dan mengikis akhak yang buruk
4.
Membersihkan
harta dan menjaga dari orang jahat
5.
Mensyukuri
nikmat yang Allah SWT berikan
6.
Sebagai
modal dasar pengembangan umat
7.
Dukungan
moral pada orang yang baru masuk Islam
8.
Membantu
pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi
Manfaat Zakat dalam Membangun
Masyarakat yang Berkeadilan
Zakat, sebagai salah satu kewajiban
penting dalam Islam, bukan hanya sekadar pembayaran yang ditujukan kepada yang
membutuhkan, tetapi juga merupakan fondasi bagi berbagai manfaat sosial,
ekonomi, dan spiritual yang dapat dirasakan oleh individu dan masyarakat secara
luas. Dalam dunia yang penuh dengan tantangan sosial dan ekonomi, zakat adalah
instrumen yang kuat untuk membantu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi
oleh masyarakat. Mari kita telaah beberapa manfaat utama dari praktik zakat
yang telah terbukti memberikan dampak positif dalam kehidupan banyak orang.
Baca juga: Niat Zakat Fitrah
1. Manfaat Diniyyah (Segi Agama)
Sebagai pemeluk agama
Islam, tentu mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan, utamanya
yang bermaktub dalam rukun Islam. Zakat, merupakan salah satu rukun Islam, karena
itulah dengan mengeluarkan zakat berarti telah mengokohkan diri sebagai muslim
yang taat kepada perintah Allah SWT. Sebagai salah satu ibadah, sudah dapat
dipastikan akan mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan
di dunia maupun di akhirt kelak.
Selain sebagai pengokohan
diri sebagai muslim, maka zakat juga menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri
kepada Allah SWT, pencipta seluruh makhluk, menambah kualitas keimanan seorang
muslim, karena di dalam zakat juga mengandung unsur-unsur ketaatan.
Setelah kedua sarana tersebut, maka dengan mengeluarkan
zakat, seorang muslim akan memperoleh balasan yang sangat besar baik berupa
pahala yang nanti akan dipetik di akhirat, maupun balasan di dunia berupa
penggantian harta yang lebih berlipat ganda dari Allah SWT.
2. Manfaat Khuluqiyyah (Segi Akhlak)
Sebagai makhluk sosial,
tentu sesama manusia memerlukan rasa saling membantu, toleransi antarsesama dan
selalu berlapang dada. Karena itulah, melalui zakat maka akan tumbuh sifat
saling membantu, tolerasni, yang pada akhirnya seorang muslim yang terbiasa
membayarkan zakat akan selalu berlapang dada. Bersikap saling asah, saling
asuh, dan berbelas kasih kepada sesamanya.
Begitu banyak bukti yang ditunjukkan oleh Allah, bahwa bagi mereka yang
selalu membiasakan diri mengeluarkan zakatnya, maka orang tersebut akan selalu
dicintai, dihormati, dan mendapat derajat yang berbeda.
Bagi mereka yang enggan
membayar, maka dadanya akan sempit dan sudah pasti tidak akan disukai oleh
orang lain. Karena itulah, dengan menyegerakan membayar zakat, maka sikap kikir
akan segera terhapus.
3. Manfaat Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan)
Sebagaimana kita
ketahui, bahwa golongan masyarakat miskin masih sangat mendominasi di negeri
kita tercinta ini. Padahal mereka membutuhkan harta untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Karena itulah, bagi mereka yang mampu, diwajibkan untuk membantu
saudara se-Islam, sehingga tingkat kesejahteraan dapat teratasi dengan baik.
Andai saja zakat ini dibiasakan dan pembagiannya merata tanpa ada penyimpangan,
maka dapat dipastikan akan meredam gejolak sosial, dendam, iri, dan dengki.
Bahkan dapat menekan tingkat kriminalitas yang cenderung meningkat, seiring
dengan merosotnya perekonomian.
Apalagi, tidak sedikit
orang yang mampu, menghambur-hamburkan hartanya, entah sekedar untuk
berfoya-foya atau dibarengi maksiat dengan lawan jenis, minum-minuman keras
atau narkoba.
Andai saja orang-orang kaya itu mengerti akan kewajiban-kewajibannya, yakni
memanfaatkan harta kekayaannya itu dengan membayarkan zakat dan berbagi kepada
saudaranya, maka keharmonisan dan rasa saling asah dan asuh akan terjalin.
Jika zakat dilaksanakan dengan benar, dapat memacu pertumbuhan ekonomi para pelakunya dan keberkahan akan meliputinya.
Simak Video Himah Zakat
0 Response to "Hikmah Zakat"
Posting Komentar