Syarat Khutbah Jumat

Syarat Khutbah Jumat
Syarat Khutbah Jumat

Syarat Khutbah Jumat

Khutbah Jumat adalah salah satu ibadah penting dalam Islam yang dilaksanakan setiap hari Jumat di masjid-masjid di seluruh dunia. Syarat khutbah Jumat adalah aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh seorang khatib (orang yang memberikan khutbah) dan juga oleh jamaah yang hadir. Sebagai sebuah aktivitas ibadah yang memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan agama Islam, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh khatib dalam menjalankan khutbah Jumat.

Baca juga: Khutbah Idul Fitri

Ba          Ketentuan Khutbah Jumat

Pada dasarnya ketentuan khutbah Jumat dan khutbah lain (seperti khutbah Istisqa’, khutbah wukuf, dan lain-lain) adalah sama. Oleh karena itu, dibawah ini akan diuraikan ketentuan khutbah Jumat. Menurut jumhur ulama’, khutbah Jumat merupakan syarat sahnya pelaksanaan shalat jumat. Mereka mengambil dasar dari ayat berikut:


 وَاِذَا رَاَوْا تِجَارَةً اَوْ لَهْوًا ۨانْفَضُّوْٓا اِلَيْهَا وَتَرَكُوْكَ قَاۤىِٕمًاۗ قُلْ مَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِۗ وَاللّٰهُ


 خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ࣖ ١١


Artinya: Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang terbaik.(Q.S. al Jumu’ah/62: 11).


Baca juga: Khutbah Nikah


Syarat Khutbah Jumat

Para ulama’ menegaskan bahwa rukun khutbah Jumat harus dibaca dengan bahasa Arab, sedangkan materi tentang ajaran-ajaran Islam harus disampaikan dengan bahasa yang dipahami oleh jamaah shalat Jumat. Syarat dua khutbah Jumat adalah sebagai berikut:


1.    Khutbah dilaksanakan sesudah masuk waktu Dzuhur

Khutbah Jumat harus disampaikan pada waktu yang ditentukan, yaitu ketika sudah masuk waktu Dzuhur. Khutbah pertama biasanya lebih pendek dan diikuti oleh dua rakaat shalat sunnah, sementara khutbah kedua lebih panjang dan diikuti oleh dua rakaat shalat Jumat.


Baca juga: Rukun Khutbah Jumat


2.    Khutbah harus diperdengarkan dan didengar oleh jamaah

Khutbah Jumat disampaikan langsung kepada umat Muslim. Ini memungkinkan khatib untuk berkomunikasi dengan jamaah secara langsung dan memberikan pesan-pesan penting yang berkaitan dengan kehidupan dan keyakinan mereka.


Baca juga: Khutbah Jumat


3.    Khutbah harus diucapkan dengan suara keras dan jelas

Khatib memiliki tanggung jawab untuk berbicara dengan suara yang cukup keras dan jelas agar pesan agama dapat tersampaikan dengan baik kepada jamaah. Hal ini merupakan bagian penting dalam menjalankan khutbah Jumat dengan benar sesuai dengan ajaran Islam.


4.    Antara khutbah pertama dan kedua dilaksanakan secara berturut-turut

Khutbah pertama adalah khutbah singkat yang diawali dengan pujian kepada Allah (hamdalah) dan doa untuk Nabi Muhammad Saw. Khutbah ini biasanya berdurasi pendek dan berisi nasehat singkat serta pengingat akan ketaatan kepada Allah. Setelah khutbah pertama selesai, khatib duduk sejenak sebelum memulai khutbah kedua.


Setelah khutbah pertama, khatib dan jamaah melaksanakan dua rakaat shalat sunnah yang disebut "Shalat Sunnah Qabliyah" atau "Shalat Sunnah Sebelum Jumat." Ini adalah waktu untuk berdoa dan berzikir sebelum memulai khutbah kedua.


Khutbah kedua adalah khutbah yang lebih panjang dan merinci lebih banyak masalah atau nasehat agama. Khutbah kedua juga dimulai dengan pujian kepada Allah dan doa untuk Nabi Muhammad Saw. Khatib mengambil kesempatan ini untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, memberikan nasehat lebih mendalam, dan memotivasi jamaah untuk melakukan perbuatan baik. Khutbah kedua biasanya lebih berfokus pada tema yang dipilih oleh khatib.


5.    Khatib duduk diantara dua khutbah

Setelah selesai menyampaikan khutbah pertama, khatib duduk sejenak, biasanya dalam posisi duduk di mimbar atau kursi yang disediakan, dan merenungkan sejenak sebelum memulai khutbah kedua. Istirahat singkat ini memberikan khatib kesempatan untuk bersiap-siap kembali untuk menyampaikan dalam khutbah kedua. Sementara itu, jamaah juga dapat menggunakan waktu ini untuk berzikir, berdoa, atau merenungkan pesan yang telah disampaikan dalam khutbah pertama. Setelah istirahat singkat, khatib memulai khutbah kedua yang lebih panjang dan lebih mendalam.

 

Syarat Khatib

Khutbah Jumat bertujuan agar kaum muslimin meningkatkan kualitas iman dan taqwanya kepada Allah Swt. Khutbah ini dilaksanakan sebelum shalat Jumat. Seorang khatib (orang yang berkhutbah) harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1.     Islam

Seorang khatib harus seorang muslim yang memahami ajaran Islam dan dapat memberikan khutbah sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Pengetahuan yang baik tentang agama dan kemampuan berbicara dengan baik dalam konteks Islam sangat penting.


2.     Baligh

Khatib harus mencapai usia baligh yang berarti sudah dewasa menurut hukum Islam. Usia baligh seorang laki-laki ketika mencapai usia pubertas, yang biasanya ditandai dengan mimpi basah.


3.     Berakal sehat

Khatib harus memiliki akal sehat. Ini penting karena khutbah Jumat adalah bentuk ibadah yang serius.


4.     khatib harus seorang laki-laki

Mayoritas mazhab berpendapat bahwa khatib (orang yang memberikan khutbah) dalam shalat Jumat harus seorang laki-laki. Alasan utama dibalik kewajiban khatib harus laki-laki adalah berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad Saw. yang menyebutkan bahwa "Imam adalah pemimpin dan khatib adalah penasehat." Berdasarkan pemahaman ini, karena khatib memiliki peran penting dalam memberikan nasehat, memberikan khutbah, dan memberikan petunjuk kepada jamaah, maka dianggap lebih sesuai bahwa khatib harus seorang laki-laki.


5.     Khatib harus dalam keadan suci dari najis

Sebelum memimpin shalat Jumat atau memberikan khutbah, khatib harus memastikan bahwa dirinya bersuci dari najis, baik pada tubuhnya maupun pada pakaian yang dikenakan. Jika ada najis pada tubuh atau pakaian, itu harus dibersihkan sebelum memulai shalat Jumat dan khutbah.


6.     Khatib harus menutup aurat, suci dari najis dan hadas (kecil dan besar)

Khatib harus memastikan bahwa auratnya tertutup saat memimpin shalat Jumat. Khatib harus dalam keadaan suci dari najis (kotoran) ketika memimpin shalat Jumat. Jika ada najis pada tubuh atau pakaian, itu harus dibersihkan sebelum memulai shalat. Penting untuk menjaga kebersihan dan kesucian dalam pelaksanaan shalat Jumat.


Khatib juga harus dalam keadaan suci dari hadas (hadas besar maupun hadas kecil) ketika memimpin shalat Jumat. Diantara hadas besar adalah junub (setelah hubungan intim atau mimpi basah), dan berak (melakukan buang air besar). Hadas kecil, seperti buang angin atau buang air kecil selama khutbah dan shalat Jumat.


7.     Memahami syarat, rukun, dan sunnah khutbah

Seorang khatib yang memimpin khutbah Jumat harus memiliki pemahaman yang baik tentang syarat, rukun, dan sunnah khutbah. Ini penting agar pelaksanaan khutbah Jumat sesuai dengan ajaran Islam.


8.     Mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar

Kemampuan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar adalah bagian penting dari persiapan dan kualifikasi seorang khatib dalam menyampaikan pesan agama dan menjalankan tugasnya selama khutbah Jumat. Hal ini membantu dalam penghormatan terhadap al-Qur'an dan meningkatkan makna spiritual dari khutbah Jumat.


9.     Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam

Pemahaman yang benar tentang ajaran Islam adalah salah satu fondasi yang kuat bagi seorang khatib untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dalam memberikan khutbah Jumat. Oleh karena itu, pendidikan agama yang baik dan pengetahuan yang mendalam tentang ajaran Islam sangat penting dalam mempersiapkan seseorang untuk menjadi seorang khatib yang efektif.


10.  Berakhlak mulia dan bertakwa kepada Allah Swt.

Sifat berakhlak mulia dan ketakwaan adalah inti dari kepemimpinan rohani dalam Islam. Ini adalah sifat-sifat yang mencerminkan integritas dan dedikasi kepada Allah Swt, serta penghargaan terhadap nilai-nilai moral dan etika yang dianjurkan oleh agama. Oleh karena itu, seorang khatib yang memimpin khutbah Jumat harus berupaya untuk mengembangkan sifat-sifat ini dalam dirinya untuk memberikan pengaruh positif pada komunitas dan jamaah yang ia pimpin.


11.  Mampu berbicara didepan umum dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami

Khatib harus mampu berbicara dengan bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan berfokus pada pesan-pesan agama yang dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam memahamkan dan menginspirasi jamaah selama khutbah Jumat.

0 Response to "Syarat Khutbah Jumat"

Posting Komentar

Recent Posts