Dakwah Islam

Dakwah Islam
Dakwah Islam


Dakwah Islam: Pengertian dan Dalilnya 

Tentunya kalian tahu bahwa pusat penyebaran Islam pada awalnya adalah di jazirah Arab.  Namun, hingga saat ini Islam masih mendominasi dari berbagai agama di dunia. Mengapa demikian? Hal ini tak luput dari usaha dakwah yang dilakukan Rasulullah Saw. dan para sahabatnya, hingga menurun pada para ulama dan para kiai saat ini yang terus mengupayakan dakwah tanpa kenal lelah.  

Baca juga: Tujuan Dakwah

Kemudian, apa hakikatnya dakwah itu sendiri? Dakwah merujuk pada upaya menyampaikan pesan-pesan agama, ajaran, dan nilai-nilai Islam kepada orang lain dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, keyakinan, dan pengamalan agama Islam. Untuk lebih jelasnya, akan kita sampaikan beberapa definisi dari dakwah sebagai berikut:

Baca juga: Macam-macam Dakwah

 Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa Arab da'a, yad'u, da'watan yang artinya menyeru, memanggil, mengajak, mengundang, do’a, mengadu. Pengertian dakwah jika ditinjau dari segi maknanya, terdapat beberapa pengertian, diantaranya adalah:

1.    Menyeru atau memanggil, sebagaimana Q.S. ar-Rum/30: 25 berikut:


وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ تَقُوْمَ السَّمَاۤءُ وَالْاَرْضُ بِاَمْرِهٖۗ ثُمَّ اِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةًۖ مِّنَ الْاَرْضِ اِذَآ اَنْتُمْ تَخْرُجُوْنَ ٢٥


Artinya:  Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa berdirinya langit dan bumi dengan kehendak-Nya. Kemudian, apabila Dia memanggil kamu (pada hari Kiamat) dengan sekali panggil dari bumi, seketika itu kamu keluar (dari kubur). (Q.S. ar-Rum/30: 25)


Baca juga: Strategi Dakwah Rasulullah Saw di Makkah

 

2.  Mengajak, menyeru baik dalam hal kebaikan mauun kemusyrikan; kepada jalan surga atau neraka. Diantara ayat yang menerangkan pengertian ini adalah Q.S. al-Baqarah/2: 221 berikut:


اُولٰۤىِٕكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِ ۖ وَاللّٰهُ يَدْعُوْٓا اِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِهٖۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ࣖ ٢٢١


Artinya: Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran. (Q.S. al-Baqarah/2: 221)


Baca juga: Strategi Dakwah Rasulullah Saw di Madinah

 

3.    Mengundang, sebagaimana ayat berikut:


فَجَاۤءَتْهُ اِحْدٰىهُمَا تَمْشِيْ عَلَى اسْتِحْيَاۤءٍ ۖقَالَتْ اِنَّ اَبِيْ يَدْعُوْكَ لِيَجْزِيَكَ اَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَاۗ فَلَمَّا جَاۤءَهٗ وَقَصَّ


 عَلَيْهِ الْقَصَصَۙ قَالَ لَا تَخَفْۗ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ٢٥


Artinya:  Lalu, datanglah kepada Musa salah seorang dari keduanya itu sambil berjalan dengan malu-malu. Dia berkata, “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikan)-mu memberi minum (ternak) kami.” Ketika (Musa) mendatanginya dan menceritakan kepadanya kisah (dirinya), dia berkata, “Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.” (Q.S. al-Qashas/28 : 25)  

 

4.    Do’a. Dakwah diartikan sebagai do’a sebagaimana ayat berikut:


هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ ٣٨


Artinya:  Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (Q.S. Ali Imran/3: 38)

 

5.    Mengadu, sebagaimana Q.S. al-Qamar/54: 10:

فَدَعَا رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَغْلُوْبٌ فَانْتَصِرْ ١٠


Artinya:  Dia (Nuh) lalu mengadu kepada Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku).” (Q.S. al-Qamar/54: 10) 

Secara terminologi, dakwah mengandung upaya menyebarluaskan kebenaran dan mengajak orang lain untuk mempercayainya. Para ahli Islam dan ulama telah memberikan berbagai definisi dan pandangan tentang dakwah. Berikut adalah beberapa pengertian dakwah menurut para ahli diantaranya adalah:

1.    Yusuf al-Qaradawi seorang ulama kontemporer menganggap dakwah sebagai "upaya untuk menjelaskan, memberikan contoh, dan membimbing individu dan masyarakat menuju jalan yang benar menurut ajaran Islam."

2.    Menurut Syekh Ali Mahfudh, dakwah adalah mendorong manusia agar berbuat kebajikan dan petunjuk, menyuruh mereka berbuat ma’ruf dan melarang mereka dari perbuatan munkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

3.    Menurut Ibnu Taimiyyah, seorang ulama terkenal dalam sejarah Islam, dakwah adalah usaha untuk menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain dengan niat tulus dan bertujuan untuk membimbing mereka menuju kebenaran agama.

4.    Hasan al-Banna mendefinisikan dakwah sebagai "Memanggil manusia untuk kembali kepada Islam dalam seluruh aspek kehidupan mereka."

5.    Muhammad Qutb, seorang pemikir Islam, mendefinisikan dakwah sebagai "proses penyampaian pesan Islam kepada orang-orang non-Muslim, serta memperkuat iman dan pemahaman orang-orang Muslim." 

Dari beberapa pengertian dakwah di atas mencerminkan kompleksitas konsep, yang mencakup upaya untuk menyebarkan pesan agama, membimbing orang lain menuju kebenaran, dan meningkatkan pemahaman serta praktik agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dakwah bisa dilakukan melalui berbagai cara, termasuk ceramah, tulisan, dialog, dan perilaku yang baik, serta penggunaan media sosial dan teknologi modern dalam era kontemporer. 

Dalil Tentang Dakwah

Dakwah adalah upaya atau aktifitas untuk menyebarkan pesan, nilai, ajaran, atau keyakinan tertentu kepada orang lain. Istilah ini sering digunakan dalam konteks agama, terutama dalam Islam, untuk merujuk pada usaha-usaha menyebarkan ajaran Islam dan mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran Islam. Namun, dakwah juga dapat mengacu pada upaya-upaya penyampaian pesan atau pemahaman dalam konteks lain, seperti pendidikan, lingkungan sosial, atau politik.

Dakwah adalah salah satu tugas penting umat Muslim untuk menyampaikan ajaran agama Islam kepada orang lain, baik kepada sesama umat Muslim maupun kepada non-Muslim. Tujuan utama dari dakwah adalah untuk memperluas pemahaman dan penerimaan terhadap ajaran Islam serta untuk mengajak orang lain memeluk Islam. Dakwah dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti berbicara, menulis, memberikan contoh perilaku yang baik, dan berbagai media komunikasi modern. Islam menganjurkan bagi setiap muslim ang berkompeten untuk berdakwah sebagaimana ayat-ayat al-Qur’an berikut. 

Asal kata dakwah dalam berbagai bentuknya (fi’il atau isim), didalam al Qur’an disebutkan secara berulang sebanyak 211 kali. Berikut adalah beberapa ayat-ayatnya:

1.    Q.S. ali-Imran/3: 110


كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ


 لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ١١٠


Artinya:  Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (Q.S. ali-Imran/3: 110)

 

2.    Q.S. al-Hajj/22: 62


ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ هُوَ الْبَاطِلُ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ ٦٢


Artinya:  Hal itu (kekuasaan Allah berlaku) karena Allah, Dialah (Tuhan) Yang Mahabenar dan apa saja yang mereka seru selain Dia itulah yang batil. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar. (Q.S. al-Hajj/22: 62) 

 

 

3.    Q.S. an-Nahl/16: 125


اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ


 سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ١٢٥


Artinya: Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmahdan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk. (Q.S. an-Nahl/16: 125) 

 4.    Q.S. ali Imran/3: 104


وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ١٠٤

Artinya:  Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. ali Imran/3: 104) 

Ayat tersebut mengandung perintah kepada seluruh umat Islam untuk membentuk dan menyiapkan kelompok khusus yang bertugas melaksanakan dakwah kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Mengingat perbedaan kemampuan setiap muslim, yang tentunya tidak semuanya mempunyai kemampuan untuk melaksanakan dakwah sehingga penempatan hukum dakwah sesuai dengan kemampuannya. Hal ini dipertegas lagi oleh hadis Nabi Muhammad Saw. berikut:

عَنْ أَبِي سَعِيْدُ الْخُدْرِي رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: مَنْ رَأٰى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرُهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعُ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعُ فَبِقَلْبِهِ وَذَالِكَ أَضْعَفُ الْاِيْمَانِ(رواه مسلم)


Artinya: Dari Abu Sa’id al Khudriy RA berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya (dengan kekuatannya), jika dia tidak sanggup demikian (lantaran tidak mempunyai kekuatan dan kekuasaan), maka dengan lidahnya (teguran atau nasehat), jika pun tidak sanggup demikian (lantaran serba lemah), maka dengan hatinya, dan yang (terakhir) ini adalah selemah-lemahnya iman (iman yang paling lemah. (HR. Imam Muslim).

Hadis di atas merupakan perintah kepada segenap umat untuk mengubah kemungkaran apabila menyaksikannya melalui tiga tahap, yaitu jika mempunyai kekuasaan atau jabatan maka hal yang harus diperbuat adalah membuat kebijakan atas suatu masalah, Jika kita tidak mampu, maka kita hendaknya memberikan nasehat atau teguran. Jika itu semua tidak dapat kita lakukan, maka hati kita senantiasa harus berharap untuk mengubah kemungkaran dan janganlah sampai membenarkan kemungkaran tersebut. Tingkatan yang terakhir inilah menunjukkan bahwa iman seseorang yang masih lemah.

2 Responses to "Dakwah Islam"

Recent Posts