Akibat Tidak Memiliki Sifat Malu |
Akibat Tidak Memiliki Sifat Malu
Tidak memiliki sifat malu dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang. Sebaliknya, ketiadaan sifat malu dapat memperburuk perilaku seseorang. Orang yang tidak memiliki rasa malu cenderung melakukan tindakan-tindakan yang tidak pantas dan merugikan orang lain. Namun, perlu diingat bahwa sifat malu juga harus diimbangi dengan kepercayaan diri yang cukup.
Baca juga: Sifat Malu: Memahami Kompleksitas Emosi Sosial
Dampak Ketidakberadaan Sifat Malu dalam Kehidupan Individu dan Masyarakat
Sifat malu merupakan salah satu
aspek psikologis yang penting dalam membentuk perilaku individu dan dinamika
sosial. Namun, dalam beberapa kasus, ada individu yang tidak memiliki sifat
malu atau mungkin mengalami penurunan dalam intensitasnya. artikel ini
bertujuan untuk mengeksplorasi akibat dari ketidakberadaan sifat malu dalam
kehidupan individu dan dampaknya terhadap masyarakat.
Baca juga: Cara Nenumbuhkan Sifat Malu
1. Kurangnya Tanggung Jawab Pribadi
Individu yang tidak memiliki
sifat malu mungkin cenderung tidak merasa bertanggung jawab atas tindakan
mereka, sehingga kurangnya pertanggungjawaban pribadi dapat terjadi.
Baca juga: Contoh Praktik Malu
Kurangnya tanggung jawab pribadi
merupakan salah satu akibat yang dapat muncul ketika seseorang tidak memiliki
atau mengalami penurunan sifat malu. Tanggung jawab pribadi mencakup kemampuan
individu untuk mengakui, menerima, dan bertanggung jawab atas tindakan dan
keputusan mereka sendiri.
Baca juga: Manfaat Memiliki Sifat Malu
Dalam keseluruhan, kurangnya
tanggung jawab pribadi dapat merugikan individu karena dapat menghambat
pertumbuhan pribadi, menciptakan ketidakstabilan dalam hubungan, dan menghambat
kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Rahmatnya akan dicabut oleh Allah Swt.
Istilah rahmat dicabut oleh Allah
Swt. merujuk pada keyakinan dalam ajaran Islam bahwa Allah adalah Maha Pengasih
dan Maha Penyayang, dan bahwa rahmat-Nya adalah suatu anugerah kepada
hamba-Nya. Namun, dalam konsep keimanan Islam, ada situasi di mana rahmat Allah
dapat dicabut.
Harus dicatat bahwa konsep ini
tidak hanya mencakup hukuman, tetapi juga memperlihatkan keadilan dan
kebijaksanaan Allah. Allah adalah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, dan
keputusan-Nya selalu sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Selain itu, konsep ini juga
menekankan pentingnya taubat dan perubahan perilaku sebagai cara untuk
mendapatkan kembali rahmat Allah.
3. Kesulitan Belajar dari Kesalahan
Sifat malu membantu individu
untuk belajar dari kesalahan mereka. Tanpa rasa malu, kemampuan untuk mengenali
dan mengoreksi kesalahan dapat terhambat.
Kesulitan belajar dari kesalahan
adalah salah satu konsep penting dalam pengembangan pribadi dan pembelajaran.
Sifat ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan
belajar dari kesalahan yang dibuat dalam kehidupan sehari-hari.
Kesulitan belajar dari kesalahan
merupakan aspek penting dalam pengembangan diri, dan kemampuan untuk merangkul
dan belajar dari pengalaman tersebut dapat membentuk individu menjadi pribadi
yang lebih tangguh dan cerdas.
4. Dilaknat oleh Allah Swt.
Istilah "dilaknat oleh Allah
Swt." merujuk pada keyakinan dalam ajaran Islam bahwa Allah, sebagai Tuhan
Yang Maha Kuasa dan Maha Adil, dapat menjatuhkan laknat atau kutukan terhadap
individu atau kelompok tertentu sebagai bentuk hukuman atas perilaku atau
tindakan yang bertentangan dengan ajaran-Nya.
Laknat Allah dapat diarahkan
kepada mereka yang dengan sengaja melanggar perintah dan larangan Allah, baik
yang terdapat dalam Al-Quran maupun Sunnah Nabi Muhammad SAW. Ini termasuk
tindakan dosa besar dan perbuatan yang dianggap merugikan diri sendiri dan
masyarakat.
Allah adalah Maha Adil dan Maha
Bijaksana. Laknat Allah tidak akan diberikan secara sewenang-wenang, melainkan
sebagai bentuk hukuman yang adil dan bijaksana terhadap perbuatan dan pilihan
yang dibuat oleh individu atau kelompok.
Penting untuk dicatat bahwa
konsep laknat Allah adalah bagian dari keyakinan keagamaan dan dipahami dengan
konteks keimanan Islam. Interpretasi dan pemahaman terhadap konsep ini dapat
bervariasi di kalangan umat Islam dan juga berkaitan erat dengan konteks
historis dan budaya tertentu.
5. Kurangnya Etika dan Moralitas
Sifat malu berperan dalam
membentuk perilaku moral dan etika. Tanpa sifat malu, individu mungkin kurang
peduli terhadap norma sosial dan nilai-nilai moral.
Kurangnya etika dan moralitas
mencerminkan keadaan di mana individu atau kelompok kehilangan atau tidak
memiliki dasar moral yang kuat dalam tindakan dan perilaku mereka. Etika dan
moralitas adalah prinsip-prinsip yang membimbing perilaku manusia, menentukan
apa yang dianggap baik dan buruk, benar dan salah dalam konteks masyarakat dan
budaya tertentu.
Kurangnya etika dan moralitas
sering kali tercermin dalam ketidakpatuhan terhadap norma-norma sosial yang
diakui dan dihormati oleh masyarakat. Individu atau kelompok tersebut mungkin
tidak memperhitungkan norma dan nilai-nilai yang telah ditetapkan untuk menjaga
keharmonisan dan kesejahteraan bersama.
Penting untuk diingat bahwa etika
dan moralitas bersifat relatif dan dapat bervariasi antarbudaya dan
antarmasyarakat. Namun, kesadaran akan pentingnya memiliki dasar etika dan
moralitas yang kuat dapat membantu masyarakat membangun norma dan nilai-nilai
bersama untuk mencapai kehidupan yang lebih adil dan berkelanjutan.
6. Ketidakmampuan Membangun Hubungan Baik
Sifat malu membantu memelihara
hubungan interpersonal yang sehat. Tanpa rasa malu, individu dapat mengalami
kesulitan membangun dan menjaga hubungan yang positif dengan orang lain.
Ketidakmampuan membina hubungan
baik mencerminkan kesulitan seseorang dalam menjalin dan memelihara hubungan
interpersonal yang sehat dan positif.
Ketidakmampuan membina hubungan
baik bisa melibatkan kombinasi dari faktor-faktor ini. Penting bagi seseorang
untuk meningkatkan keterampilan sosial dan emosionalnya agar dapat membina dan
memelihara hubungan yang positif dan bermakna.
7. Allah Swt. akan mencabut sifat amanah
Dalam konteks ajaran Islam, sifat
amanah merujuk pada kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan oleh Allah
Swt. kepada manusia. Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi dan
memberikan amanah, yaitu kepercayaan dan tanggung jawab untuk menjaga dan
mengelola sumber daya alam serta menjalankan peran sebagai makhluk yang
bertaqwa.
Penjelasan Allah mencabut sifat
amanah dapat merujuk pada konsep bahwa jika manusia tidak memenuhi tanggung
jawab dan amanah yang diberikan-Nya dengan baik, Allah dapat menghukum atau
menarik kembali amanah tersebut. Ini mencerminkan pengertian bahwa sifat amanah
adalah sebuah ujian dan amanah tersebut dapat dicabut jika manusia tidak
mempertahankannya dengan baik.
Perlu diingat bahwa Allah Swt.
adalah Maha Adil dan Maha Bijaksana, dan keputusan-Nya selalu sesuai dengan
kebijaksanaan dan keadilan-Nya. Konsep mencabut sifat amanah adalah sebuah
peringatan agar manusia senantiasa bertanggung jawab, taat kepada Allah, dan
menjalankan peran sebagai khalifah di bumi dengan penuh tanggung jawab dan
kepatuhan.
8. Rendahnya Perhatian terhadap Dampak Sosial
Sifat malu membantu
mempertahankan harmoni sosial dengan menghormati norma dan nilai-nilai yang
diakui oleh masyarakat. Tanpa rasa malu, individu mungkin kurang peduli
terhadap dampak sosial dari tindakan mereka.
Rendahnya perhatian terhadap
dampak sosial mencerminkan kurangnya kesadaran atau kepedulian terhadap
bagaimana tindakan atau keputusan seseorang dapat mempengaruhi masyarakat dan
lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat merujuk pada perilaku yang tidak memperhitungkan
atau mengabaikan konsekuensi sosial dari tindakan atau keputusan yang diambil.
Rendahnya perhatian terhadap
dampak sosial dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pembangunan masyarakat
dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan
mempromosikan nilai-nilai kepedulian terhadap dampak sosial positif di kalangan
individu dan organisasi.
9. Kesulitan dalam Menyesuaikan Diri
Sifat malu juga berperan dalam
membantu individu menyesuaikan diri dengan norma-norma budaya dan sosial. Tanpa
rasa malu, individu mungkin mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan
lingkungan mereka.
Kesulitan dalam menyesuaikan diri
mencerminkan tantangan yang dihadapi seseorang ketika berusaha beradaptasi
dengan perubahan, lingkungan baru, atau situasi hidup yang baru. Proses
menyesuaikan diri dapat melibatkan berbagai aspek, termasuk perubahan dalam
rutinitas, tuntutan sosial, atau perubahan kepribadian.
Ketika seseorang menghadapi
kesulitan dalam menyesuaikan diri, penting untuk mencari dukungan,
mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, serta memiliki sikap terbuka
terhadap perubahan. Proses adaptasi adalah bagian alami dari kehidupan, dan
mengembangkan ketangguhan dan keterampilan adaptasi dapat membantu mengatasi
kesulitan tersebut.
10. Menurunnya Kualitas Hidup Pribadi dan Sosial
Secara keseluruhan, tidak
memiliki sifat malu dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup, baik dari segi
hubungan pribadi maupun partisipasi dalam masyarakat, karena kurangnya
penghargaan terhadap norma dan nilai-nilai yang mengarah pada kehidupan yang bermakna
dan positif.
Menurunnya kualitas hidup pribadi
dan sosial mencerminkan penurunan kesejahteraan dan kebahagiaan seseorang baik
dari segi individu maupun dalam hubungannya dengan masyarakat. Beberapa faktor
dan kondisi tertentu dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup ini.
Untuk meningkatkan kualitas hidup
pribadi dan sosial, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
berkontribusi pada penurunan tersebut dan mencari dukungan atau bantuan yang
diperlukan. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan secara holistik, baik melalui
perbaikan kesehatan fisik dan mental, manajemen stres, pembangunan hubungan
yang sehat, dan pencapaian keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, dapat
membantu mengatasi tantangan dan meningkatkan kualitas hidup.
Ketidakberadaan sifat malu dapat memiliki dampak serius baik pada tingkat individu maupun masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memahami pentingnya sifat malu dalam membentuk perilaku yang etis dan mempromosikan kesejahteraan sosial. Upaya edukasi dan pembentukan karakter yang memperkuat sifat malu dapat berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih baik.
Assalamu'alaikum...
BalasHapusAnak-anakku yang hebat, setelah anda membaca artikel di atas, jawablah satu pertanyaan dari lima soal berikut ini pada kolom komentar. Jangan lupa tulis nama lengkap, kelas, dan nomor absen.
1. Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial?
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
4. Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
5. Apakah ada situasi di mana malu dapat dianggap sebagai respons yang wajar?
Nama: Muhammad Habib Noval Saputra
HapusKelas: XI-1
No absen: 18
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
jawab:
iya, karena penggunaan tekanan sosial oleh orang tua, polisi, dan figur otoritas lainnya di masyarakat untuk mempengaruhi tindakan, keyakinan, dan pergerakan individu , Ini adalah proses dimana suatu kelompok mengatur dirinya sendiri sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut sebagian besar individunya.
Nama : Anggun Apriliana Putri
HapusNo.abs : 06
Kelas : XI-1
4. Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab:
Ketika seseorang merasa malu, dia akan mengkhawatirkan bagaimana respon orang lain ketika dia mengambil sebuah keputusan. Orang dengan rasa malu cenderung takut jika apa yang dia sampaikan akan ditolak oleh orang-orang nantinya. Sehingga akan sedikit sulit bagi orang dengan rasa malu untuk mengambil keputusan.
Nama:Cindy Putri Apriliani
HapusNo.ab:07
Kelas:XI-5
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
jawab:
iya, karena penggunaan tekanan sosial oleh orang tua, polisi, dan figur otoritas lainnya di masyarakat untuk mempengaruhi tindakan, keyakinan, dan pergerakan individu , Ini adalah proses dimana suatu kelompok mengatur dirinya sendiri sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut sebagian besar individunya
Nama : M. Hasanuddin A.
HapusNo:26
Kelas: XI 3
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu
jawaban:
•Membantu menemukan bakat/kelebihan yang dimiliki
•Berikan pujian atas upaya yg dilakukan
Nama: Syaira ayu nindiyatna
HapusKelas: XI-7 No: 31
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu
jawaban:
•Membantu menemukan bakat/kelebihan yang dimiliki
•Berikan pujian atas upaya yg dilakukan
Nama : wulida Fitri Auliya
HapusKelas : XI-1
No absen : 35
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Memberi semangat dan arahan kepada dia untuk lebih percaya diri
Nama:Aurelitha Diwa Senja
HapusNo:07
Kelas:XI-2
Menjawab Pertanyaan Nomor 1 : Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial?
Jawaban :
Perbedaan utama antara makhluk pribadi dan makhluk sosial terletak pada sumber atau asal mula perasaan malu tersebut.
Malu pribadi berasal dari nilai-nilai dan keyakinan individu, sedangkan malu sosial berasal dari norma dan aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Nama : Revi Della Citra lestari
HapusNo.abs : 30
Kelas : XI-5
4. Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab:
Ketika seseorang merasa malu, dia akan mengkhawatirkan bagaimana respon orang lain ketika dia mengambil sebuah keputusan. Orang dengan rasa malu cenderung takut jika apa yang dia sampaikan akan ditolak oleh orang-orang nantinya. Sehingga akan sedikit sulit bagi orang dengan rasa malu untuk mengambil keputusan.
Nama : Revi Della Citra lestari
HapusKelas : XI-5
No absen : 30
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Memberi semangat dan arahan kepada dia untuk lebih percaya diri
NAMA : NIKEN KURNIA SARI
HapusKELAS : XI-5
NO.ABSEN : 29
Jawaban No.4
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab : Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru.
Malu adalah emosi alami dari pengalaman hidup manusia, namun jika berlebihan dapat memengaruhi seseorang dalam berpikir dan bertindak. Oleh karena itu diperlukan untuk mengatasi rasa malu ketika hendak mengambil keputusan.
Terimakasih
Nama : Angelica puspita dewi
HapusKelas : XI-2
No. Absen : 05
1 : Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial?
Perbedaan utama antara makhluk pribadi dan makhluk sosial terletak pada sumber atau asal mula perasaan malu tersebut.
Malu pribadi berasal dari nilai-nilai dan keyakinan individu, sedangkan malu sosial berasal dari norma dan aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Nama : Ajeng Normawati
BalasHapusKelas : Xl-2
No Absen : 01
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
jawab:
iya, karena penggunaan tekanan sosial oleh orang tua, polisi, dan figur otoritas lainnya di masyarakat untuk mempengaruhi tindakan, keyakinan, dan pergerakan individu , Ini adalah proses dimana suatu kelompok mengatur dirinya sendiri sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut sebagian besar individunya
Nama:Bintang Wulan Sari
BalasHapusKelas:XI-1/09
Menjawab soal no 2
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama:Fitri rahmawati aulia
BalasHapusKelas:Xl-1
Absen:13
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu
jawaban:
•Membantu menemukan bakat/kelebihan yang dimiliki
•Berikan pujian atas upaya yg dilakukan
•Ajak bertemu orang baru dan terlibat dalam kegiatan baru
Nama : Sofia hardiyany
BalasHapusKelas : XI-1
NO : 30
1. Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial?
perbedaan utama antara makhluk pribadi dan makhluk sosial terletak pada sumber atau asal mula perasaan malu tersebut.Malu pribadi berasal dari nilai-nilai dan keyakinan individu, sedangkan malu sosial berasal dari norma dan aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Nama: Alfarida Nova Kusuma
BalasHapuskelas:Xl-5
absen:02
soal nomor 2
Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
jawab:Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama : Mohammad Miftakhulisom
BalasHapusKelas : Xl.5
No.20
4. Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Saat seseorang memiliki rasa malu,maka jika ia mendapati harus mengambil keputusan.Ia akan berhati-hati dalam menentukan
pilihannya agar tidak malu dikemudian hari yang akan datang.
Nama : Monika Vivi Anggraini
BalasHapusNo : 21
Kelas : XI 5
jawaban no 2
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama : nova aulia rahma
BalasHapusNo.absen : 27
Kelas : XI.2
Jawaban no 3 :
ya, karena adanya penggunaan tekanan sosial yang dilakukan oleh orang tua, polisi, dan figur otoritas lainnya di masyarakat untuk mempengaruhi tindakan, keyakinan, dan pergerakan individu, Ini adalah proses dimana suatu kelompok mengorganisir dirinya sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut oleh mayoritas individu
Membalas
Nama : Liana Noviani
BalasHapusKelas: Xl-5
No. Absen: 17
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab :
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
Nama : Taufiqi Hidayatullah
BalasHapusKelas : Xl-5
No : 33
JAWAB 2 :
1. memberi dukungan kepada nya
2. Jangan mengkritik nya
3. Memberi saran yang konstruktif
Nama : Dimas Mei Hendra Pratama
BalasHapusKelas : Xl-3
No Absen : 10
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Jawab: Iya, karena penggunaan tekanan sosial oleh orang tua, polisi, dan figur otoritas lainnya di masyarakat untuk mempengaruhi tindakan, keyakinan, dan pergerakan individu , Ini adalah proses dimana suatu kelompok mengatur dirinya sendiri sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut sebagian besar individunya.
NAMA:EVA ROSSALINA
BalasHapusKELAS//NO:XI-6//12
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
JAWAB:
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama: Millatus Safira
BalasHapusKelas: Xl-1
No.Ab: 15
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial yang ada.
Nama: Rizyal Prasetyo
BalasHapusKelas: Xl-4
No.Ab: 27
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial yang ada.
Nama : Melani Wulandari
BalasHapusKelas : XI-9
No. : 11
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Jawaban:
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik,Mendengarkan dengan empati.
Menghindari menilai atau mengkritik.
Nama:intan aulia nurfadilah
BalasHapusKelas:Xl.7
No.absen:16
Jawaban nomer 2:
•Membantu menemukan bakat/kelebihan yang dimiliki
•Berikan pujian atas upaya yg dilakukan
•Ajak bertemu orang baru dan terlibat dalam kegiatan baru
Nama : Winda Alya Ramawati
BalasHapusKelas: Xl-3
No. Absen: 34
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab :
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
Nama: Zahwa Maulida
BalasHapusKelas: Xl-3
No.absen: 36
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Jawab: Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial yang ada.
Nama: Ninda Aulia Rahmadani
BalasHapusKelas:XI 4
No:24
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama : Winda Alya Ramawati
BalasHapusKelas: Xl-4
No. Absen: 34
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab :
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
Nama : Muhamad Satria Wijaya
BalasHapusKelas : XI.4
No : 20
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama:Septi Ramadhani
BalasHapuskelas: XI 4
no : 29
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial karena itu adalah perasaan negatif atau ketidaknyamanan yang kita rasakan ketika kita merasa melanggar norma-norma atau aturan-aturan yang ada dalam masyarakat. Perasaan malu bisa mendorong individu untuk mematuhi norma-norma tersebut agar tidak mengalami konsekuensi sosial yang lebih lanjut.
Nama: Nafiatul Magfiroh
BalasHapuskelas:XI-5
no.absen:28
jawaban no 4
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
Nama = Yesi kristina diah
BalasHapusKelas = XI 4
No = 35
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab :
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
Nama wahyu Siti Munawaroh
BalasHapusKelas XI.4
Absen 33
Jawaban no.5
Malu dapat dianggap sebagai respon wajar karena malu ialah perasaan atou suatu emosi yg timbul ketika seseorang merasa cemas ataupun tidak nyaman terhadap dirinya sendir.
Nama : Eva Dwi Aryanti
BalasHapusKelas : XI-4
No.absen : 09
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Jawaban : Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama : Nicken Ayu Nazwa Fadila
BalasHapusKelas : XI-4
No.absen : 23
4. Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Ketika seseorang merasa malu, dia akan mengkhawatirkan bagaimana respon orang lain ketika dia mengambil sebuah keputusan. Orang dengan rasa malu cenderung takut jika apa yang dia sampaikan akan ditolak oleh orang-orang nantinya. Sehingga akan sedikit sulit bagi orang dengan rasa malu untuk mengambil keputusan
Nama : Vivi andarini
BalasHapusKls : Xl.2
No absen : 34
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab :
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
Nama: Hartini
BalasHapusKelas: Xl-3
Absen:18
1. Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial?
Jawab:
*malu pribadi adalah jenis malu yang muncul dari dalam diri sendiri tanpa adanya orang lain yang menyaksikan atau mengetahui tindakan atau peristiwa yang memicu rasa malu tersebut.
*malu sosial adalah jenis malu yang muncul karena adanya kekhawatiran akan penilaian atau evaluasi negatif dari orang lain.
nama:putri retno asih
BalasHapuskelas:XI.10
absen:27
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial
Nama:tiska sindi widia Wati
BalasHapusKelas:Xl 6/33
4. Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Rasa malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan dengan:
1. Menghindari risiko
2. Mengambil keputusan berdasarkan emosi
3. Kurang asertif
4. Bergantung pada orang lain
5. Menunda keputusan
Nama : Nafa Paramita Anggra Aini
BalasHapusKelas : Xl-2
No Absen : 24
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
jawab:
iya, karena penggunaan tekanan sosial oleh orang tua, polisi, dan figur otoritas lainnya di masyarakat untuk mempengaruhi tindakan, keyakinan, dan pergerakan individu , Ini adalah proses dimana suatu kelompok mengatur dirinya sendiri sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut sebagian besar individunya
Nama:Ana Luthfiana
BalasHapusKelas:Xl.9/3
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
JAWAB:
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama: Hizam Azizi
BalasHapusNo. Absen: 21
Kelas: XI-3
Jawab: Malu bisa dianggap sebagai bentuk kontrol sosial karena itu adalah respons internal terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang diakui oleh individu.
Sebaiknya kita memahami bahwa malu adalah perasaan yang tak terhindarkan, namun kita memiliki kendali atas cara kita meresponsnya. Kita diberdayakan untuk tidak membiarkan malu menguasai tindakan dan pemikiran kita, melainkan mempertahankan kedamaian batin dan integritas moral kita dalam menghadapinya.
Nama:Rifka Fatma Nailatul izah
BalasHapusKelas :IX-1
No :28
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab :
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
Nama : Aghniya Najwa Ilma
BalasHapusKelas : XI-3
No. Absen : 01
1. Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial?
Jawab: Ya, ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial. Malu pribadi berkaitan dengan perasaan malu yang dirasakan secara individu terhadap diri sendiri, sementara malu sosial berkaitan dengan perasaan malu yang timbul dalam konteks interaksi sosial atau penilaian dari orang lain.
Nama:Gandis Aditiya Pramaswati
BalasHapusKelas:Xl-3
No.absen:16
1. Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial?
Jawab:
Ya, terdapat perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial:
1. Malu Pribadi (Rasa Malu Internal)
- Berfokus pada perasaan malu yang berasal dari dalam diri sendiri.
- Terkait dengan standar, nilai, dan harapan yang ditetapkan oleh diri sendiri.
- Muncul ketika seseorang merasa telah melanggar atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh dirinya sendiri.
2. Malu Sosial (Rasa Malu Eksternal)
- Berfokus pada perasaan malu yang timbul akibat penilaian atau reaksi orang lain.
- Terkait dengan standar, norma, dan harapan yang ditetapkan oleh lingkungan sosial.
- Muncul ketika seseorang merasa telah melanggar atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh orang lain.
Nama:Icah Nurul Faizza
BalasHapusKelas: XI-7
No.abs: 14
Jawaban nomer 2:
•Membantu menemukan bakat/kelebihan yang dimiliki
•Berikan pujian atas upaya yg dilakukan
•Ajak bertemu orang baru dan terlibat dalam kegiatan baru
Nama: Rosyidah Atiqoh
BalasHapusKelas: XI-9
No. absen: 25
「SOAL」
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
••JAWABAN••
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, mendengarkan secara empati dan memberikan sebuah motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, meyakinkannya supaya dapat menjadi lebih baik lagi. Menghindari menilai atau mengkritik, lebih baik mendukungnya supaya bangkit kembali.
nama: Nabilla Dina Ayuningtyas
BalasHapuskelas:XI.10
absen:22
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial
Nama : fitrotul Azizah
BalasHapusKelas : XI10
No.absen : 15
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial
Nama : Naela Tirta Puji Lestari
BalasHapusKelas : Xl-3
No. Absen: 29
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Jawab : dengan cara
1. Memberi orang tersebut kesempatan untuk menangani urusanya sendiri.
2. Memberikan support system, dan mendorong bakat dan kemampuan yang ia miliki.
3. Memberikan pujian kepada orang tersebut atas apresiasi yang ia lakukan.
Nama : sofiana evi nur khayati
BalasHapusKelas : XI-10
No absen : 30
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Memberi semangat dan arahan kepada dia untuk lebih percaya diri
nama: alda rizki maulani
BalasHapuskelas: Xl-10
no absen: 08
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
JAWAB:
Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama : Titin Kusuma Wardani
BalasHapusKelas : Xl-10
No. Absen: 33
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Jawab : dengan cara
1. Memberi orang tersebut kesempatan untuk menangani urusanya sendiri.
2. Memberikan support system, dan mendorong bakat dan kemampuan yang ia miliki.
3. Memberikan pujian kepada orang tersebut atas apresiasi yang ia lakukan.
Nama: Diana Rizkiyani
BalasHapusKelas: XI.3
No.absen: 09
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Jawaban:
Berikan pujian kepada orang itu atas upayanya dan ajarkan keterampilan asertif (komunikasi berupa mengutarakan opini)
Nama: Niken nirmala sulistya
BalasHapusKelas: XI.9
No.absen: 19
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Jawaban:
Berikan pujian kepada orang itu atas upayanya dan ajarkan keterampilan asertif (komunikasi berupa mengutarakan opini)
Nama : Winda Aulia Rohmah
BalasHapusKls : XI. 10
Apsen : 35
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Jawaban:
Berikan pujian kepada orang itu atas upayanya dan ajarkan keterampilan asertif (komunikasi berupa mengutarakan opini)
Balas
Nama : Winda Aulia Rohmah
BalasHapusApsen : 35
Kls : XI 10
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Memberi semangat dan arahan kepada dia untuk lebih percaya diri
Balas
Nama : Irka Novita Yusianti
BalasHapusApsen : 18
Kls : XI 10
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Memberi semangat dan arahan kepada dia untuk lebih percaya diri
Balas
Nama : Khoirunnisak Zahra
BalasHapusApsen : 19
Kls : XI 10
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Memberi semangat dan arahan kepada dia untuk lebih percaya diri
Balas
Nama: Zahra Tasyabila
BalasHapusKelas : Xl-5
No. : 36
1. Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial?
[Jawab]: Ya, Perbedaan utama antara keduanya adalah:
- Sumber: Malu pribadi berasal dari dalam diri, sedangkan malu sosial berasal dari pengamatan dan penilaian orang lain.
- Fokus: Malu pribadi berfokus pada integritas diri, sedangkan malu sosial berfokus pada citra diri di mata orang lain.
- Dampak: Malu pribadi dapat menimbulkan perasaan bersalah dan keinginan untuk memperbaiki diri, sedangkan malu sosial dapat menimbulkan kecemasan akan penolakan atau penilaian negatif dari orang lain.
Nama: Naura Ikha Octaviana Putri Aulia
BalasHapuskelas:Xl-1
absen:24
soal nomor 2
Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
jawab:Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama:naella gitawan
BalasHapusKls:XI9
No:17
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Memberi semangat dan arahan kepada dia untuk lebih percaya diri
Nama: Nindy mivtakhus syaidah
BalasHapuskelas:Xl-8
absen:21
soal nomor 2
Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
jawab:Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik
Nama : Salwa Aulia Putri
BalasHapusAbsen : 27
Kelas : XI 9
1.) Apakah ada perbedaan antara malu pribadi dan malu sosial ?
Jawaban:
Tentu saja terdapat perbedaan antara keduanya . Malu pribadi biasanya timbul dari dalam diri seseorang akibat ketidak nyamanan ataupun tidak terpenuhinya standar yang telah ditetapkan. Sedangkan malu sosial merupakan malu yang timbul dari penilaian orang lain yang berkaitan dengan harapan ataupun standar yang tidak terpenuhi menurut sudut pandang orang tsb.
Nama: Dela Putri Natasya
BalasHapusKelas: XI-2
No.Absen: 11
1. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Jawab: Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial. Malu berfungsi sebagai pengendali perilaku individu dengan cara mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitar.
Nama: Dinni Riyanti
BalasHapusKelas: XI. 3
No. Absen: 11
4. Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab: malu dapat mempengaruhi keputusan seseorang karena Rasa malu dapat membuat seseorang ragu untuk mengambil risiko. Takut akan kegagalan, penolakan, atau penilaian dari orang lain, serta Orang yang sering merasa malu mungkin lebih bergantung pada persetujuan orang lain dalam membuat keputusan, dan takut bertindak tanpa persetujuan orang lain. Hal ini dapat menghambat peluang dan pertumbuhan pribadi.
Nama : Raisya Nayla Janneta
BalasHapusKelas : Xl-9
No.absen : 22
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Jawab: Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial yang ada.
Nama : Lutfi Rahmayanti
BalasHapusKelas : 11-3
No. Absen : 25
Jawaban No. 2
=> Untuk membantu orang yang sedang mengalami perasaan malu, dengarkan dengan empati, berikan dukungan tanpa menghakimi, dan dorong mereka untuk berbicara tentang perasaannya. Bantu mereka fokus pada kekuatan dan pencapaian mereka, serta berikan dorongan untuk mengambil langkah kecil menuju pemulihan kepercayaan diri.
Nama : Hafiza Najwa Zahra
BalasHapusNo:14
Kelas: XI 1
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
jawab:
iya, karena penggunaan tekanan sosial oleh orang tua, polisi, dan figur otoritas lainnya di masyarakat untuk mempengaruhi tindakan, keyakinan, dan pergerakan individu , Ini adalah proses dimana suatu kelompok mengatur dirinya sendiri sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut sebagian besar individunya
Nama : Natasiya Ramandani
BalasHapusNo:23
Kelas: XI 1
2. Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu
jawaban:
•Membantu menemukan bakat/kelebihan yang dimiliki
•Berikan pujian atas upaya yg dilakukan
Nama : Lindiana Cvahaya Anggraini
BalasHapusKelas : XI-2
No.: 17
5. Apakah ada situasi di mana malu dapat dianggap sebagai respons yang wajar?
Jawab:
Ya, ada situasi di mana malu dapat dianggap sebagai respons yang wajar. Malu yang timbul sebagai respons terhadap situasi tertentu, seperti ketika seseorang melakukan kesalahan atau tindakan yang dianggap tidak pantas di hadapan orang lain, dapat dianggap sebagai respons yang wajar.
Nama : Alya Rizka Rahma Syaharani
BalasHapusKelas : XI 2
No absen : 04
2.) Bagaimana cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan malu?
Jawab :
1. Membantu membangun rasa percaya diri mereka
2. Menawarkan bantuan
3. Memanggil namanya
4. Mengeksplor minat mereka
Nama : Nadiya Al Khalifi
BalasHapusKelas: Xl-2
No. Absen: 23
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab :
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
Nama: Mohammad Miftakhulisom
BalasHapusKelas:Xl.5
No.20
5. Apakah ada situasi di mana malu dapat dianggap sebagai respons yang wajar?
Ada saat ada seseorang yang menasihati Kita didepan orang banyak.
Nama:Hafidhzah sasi kirana
BalasHapusKelas:XI-5
No:11
2. Dengan mengajaknya berbicara secara tertutup dengan tujuan dia bisa menenangkan dirinya, memberikan motivasi yang dapat membangun sikap percaya diri, dan meyakinkan jika dia bisa menjadi lebih baik.
Nama : Susi Anggun Lestari
BalasHapusKelas : Xl-10
No.absen : 31
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Jawab: Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial yang ada.
Nama:Muhammad Aditia Hendra Setiawan
BalasHapusKelas :Xl-5
No :23
4). Bagaimana malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang?
Jawab :
Malu dapat memengaruhi pengambilan keputusan seseorang dengan cara membuat seseorang enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru yang kemudian mengakibatkan seseorang tidak memiliki keputusan.
nama: Nailis sa'adah
BalasHapuskelas:XI.10
absen:23
3. Apakah malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial?
Ya, malu dapat dianggap sebagai bentuk kontrol sosial.Ketika seseorang merasa malu, mereka cenderung menghindari tindakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau tidak diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang membantu menjaga ketaatan terhadap norma-norma sosial