Dalil Memenuhi Janji |
Dalil Naqli Memenuhi Janji
Islam adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan integritas dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek penting dari nilai-nilai ini adalah memenuhi janji. Dalam Islam, memenuhi janji dianggap sebagai tindakan yang sangat mulia dan penting. Sejauh mana pentingnya memenuhi janji? Marilah kita ulas beberapa dalil naqli sebagai bentuk pentingnya tanggung jawab atas janji. Artikel ini akan menggali dalil-dalil dalam Islam yang menekankan pentingnya memenuhi janji, serta bagaimana hal ini tercermin dalam ajaran dan praktik umat Islam.
Baca juga: Pengertian Memenuhi Janji
Memenuhi Janji dalam Islam
Memenuhi janji adalah salah
satu nilai fundamental dalam agama Islam. Hal ini tercermin dalam banyak ayat
Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang mengingatkan umat Islam tentang
pentingnya menjaga kata-kata dan janji mereka.
Baca juga: Manfaat Memenuhi janji
Dalil-Dalil dalam Al Qur’an
Dalam Islam, memenuhi janji
adalah bagian integral dari etika dan moral. Banyak ayat-ayat dalam Al-Quran
dan hadis Nabi Muhammad SAW dengan tegas menekankan pentingnya memenuhi janji.
Umat Islam diajarkan untuk menjaga kata-kata mereka, menjalankan janji mereka,
dan menjauhi perilaku yang mengingkari janji. Karena pada dasarnya janji itu
harus dipenuhi sebagai bentuk tanggungjawab terhadap apa yang telah ia katakan.
Karena apapun yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan, sebagaimana ayat
berikut:
1. Q.S. al Isra’/17: 36
وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً
اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ
فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا ١٦
Artinya: Jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, Kami perintahkan orang-orang yang hidup mewah di
negeri itu (agar menaati Allah). Lalu, mereka melakukan kedurhakaan di negeri
itu sehingga pantaslah berlaku padanya perkataan (azab Kami). Maka, Kami
hancurkan (negeri itu) sehancur-hancurnya. (Q.S. al Isra’/17: 36)
Baca juga: Balasan Memenuhi Janji
2. Q.S. al Isra’/17: 34
Didalam Q.S. al Isra’/17: 34
Allah juga berfirman berikut:
ووَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ
مَسْـُٔوْلًا ٣٤
Artinya: dan penuhilah janji (karena) sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya. (QS al Isra’/17: 34)
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa siapapun yang melontarkan kalimat yang menunjukkan suatu perjanjian, maka kalimat itu telah menjadi tanggungjawab baginya untuk mewujudkannya. Jika dilaksanakan, maka akan memperoleh pahala yang banyak, tetapi jika tidak dipenuhi tanggungjawabnya, maka akibatnya akan mendapatkan dosa yang sangat besar.
Baca juga: Memenuhi Janji dalam Islam
Islam mengajarkan pada umatnya untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan memenuhi janji, baik janji terhadap Allah, terhadap diri sendiri atau bahkan terhadap orang lain. Oleh karenanya melihat beratnya memenuhi janji, sehingga kita memerlukan pemikiran yang matang terlebih dahulu sebelum mengucapkan janji, sejauh mana kemampuan kita untuk memenuhinya, dan seberapa besar urgensi atas janji yang kita ucapkan. Melihat besarnya dan beratnya memenuhi janji, hingga Allah memberikan julukan muttaqin (orang yang bertakwa) dengan memberikan kompensasi surga firdaus bagi umatnya yang mampu melaksanakannya, sebagaimana Q.S. al Mukminun/23: 8 berikut:
وَالَّذِيْنَ هُمْ
لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ ۙ ٨
Artinya: (Sungguh beruntung
pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka.( Q.S. al Mukminun/23:
8)
Ayat ini mengingatkan umat
Islam untuk tidak berbicara atau berjanji tentang sesuatu yang mereka tidak
tahu atau tidak mampu melaksanakannya. Ini adalah tindakan yang bertentangan
dengan prinsip memenuhi janji dalam Islam. Begiu besarnya tanggung jawab akan
janji, hingga Allah berfirman dalam Surah Al-Anfal/8: 27 sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا
اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٢٧
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. (QS. Al-Anfal/8: 27).
Hadis yang menguatkan pesan
tentang pentingnya menjaga integritas dalam berbicara dan memenuhi janji adalah
Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Nabi Muhammad Saw. bersabda:
أٰيَةُ
الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ
خَانَ
Artinya:
Tanda-tanda orang munafik ada tiga; kalau berbicara dia dusta, kalau
berjanji dia ingkar, dia kalau diberi amanah (kepercayaan) dia berkhianat.
Hadis ini menunjukkan betapa
seriusnya memenuhi janji dalam Islam, Mengkhianati janji yang telah dibuat
adalah tindakan yang serius dalam Islam, hingga Ingkar janji dianggap sebagai
tanda orang munafik.
Itulah beberapa dalil yang menguatkan tentang janji. Semoga kita mampu menata hati kita, lisan kita dengan sifat-sifat yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga umat Islam dapat membentuk masyarakat yang lebih jujur, dapat diandalkan, dan harmonis.
0 Response to "Dalil Memenuhi Janji"
Posting Komentar